Senin, 13 Januari 2014

Aspek Penalaran dalam Karangan

1.      Menulis Sebagai Proses Penalaran 
             Menulis merupakan proses bernalar. Untuk menulis mengenai suatu topik kita harus berpikir, menghubungkan berbagai fakta, membandingkan dan sebagainya.
1.1    Berpikir dan Bernalar
      Berpikir merupakan kegiatan mental. Pada waktu kita berpikir, dalam benak kita timbul serangkaian gambar tentang sesuatu yang tidak hadir secara nyata. Kegiatan ini mungkin tidak terkendali, tanpa kesadaran, misalnya pada saat-saat kita melamun. Kegiatan berpikir yang lebih tinggi dilakukan secara sadar, tersusun dalam urutan yang saling berhubungan, dan bertujuan untuk sampai kepada suatu kesimpulan. Jenis kegiatan berpikir yang terakhir inilah yang disebut kegiatan bernalar.
      Berdasarkan uraian di atas, bahwa proses bernalar atau penalaran merupakan proses berpikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan. Kegiatan penalaran bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Dari prosesnya, penalaran itu dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif. Penalaran ilmiah mencakup kedua proses penalaran itu.

1.2    Penalaran Induktif
      Yaitu proses penalaran untuk menarik kesimpulan atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus.
      Penalaran induktif merupakan generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat. Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa itu. Di dalam analogi kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala ditarik berdasarkan pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus yang bersamaan. Hubungan sebab akibat ialah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat-sebab, dan akibat-akibat.

1.3    Penalaran Deduktif
      Deduksi dimulai dengan premis yaitu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan. Kesimpulannya merupakan implikasi pernyataan dasar itu, artinya apa yang dikemukakan di dalam kesimpulan secara tersirat telah ada di dalam pernyataan itu.
      Jadi proses deduksi tidak menghasilkan suatu pengetahuan yang baru, melainkan pernyataan kesimpulan yang konsisten dengan pernyataan dasarnya.
      Dalam praktek, proses penulisan tidak dapat dipisahkan dari proses pemi-kiran/penalaran. Tulisan adalah perwujudan hasil pemikiran/penalaran. Latihan ke-terampilan menulis pada hakikatnya adalah pembiasaan berpikir/bernalar secara tertib dalarn bahasa yang tertib pula.

2.      Penalaran dalam Karangan
             Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa suatu tulisan sebagai hasil proses bernalar merupakan hasil proses deduksi, induksi, atau gabungan keduanya. Dengan demikian suatu paparan dapat bersifat deduktif, induktif, atau gabungan antara kedua sifat tersebut. Suatu tulisan yang bersifat deduktif dibuka dengan suatu pernyataan/umum berupa kaidah, peraturan, teori, atau pernyataan umum lainnya. Suatu tulisan yang bersifat induktif dimulai dengan rincian-rincian dan diakhiri dengan suatu kesimpulan umum atau generalisasi.
             Dalam praktek proses deduktif dan induktif itu diwujudkan dalam satuan-satuan tulisan yang merupakan paragraf. Di dalam paragraf suatu pernyataan umum membentuk kalimat utama yang mengandung gagasan utama yang dikernbangkan dalarn paragraf itu. Dengan demikian ada paragraf deduktif dengan kalimat utama pada awal paragraf, paragraf induktif dengan kalimat utama pada akhir paragraf.
             Proses deduktif dan induktif juga diterapkan dalam mengembangkan seluruh karangan. Paragraf-paragrat deduktif dan induktif dipergunakan secara bergantian, bergantung kepada gaya yang dipilih penulis sesuai dengan efek dan tekanan yang ingin diberikannya. Karya ilmiah merupakan sintesis antara proses deduktif dan induktif. Pada bagian berikut akan dibahas wujud penalaran dihubungkan dengan urutan pengembangan dan isi karangan.

2.1    Urutan Logis
      Suatu karangan harus merupakan suatu kesatuan. Ini berarti bahwa ka-rangan itu harus dikembangkan dalam urutan yang sistematik, jelas, dan tegas. Dalam hal ini, urutan itu dapat disusun berdasarkan waktu, ruang, alur nalar, kepentingan, dan sebagainya.
1)      Urutan Waktu (kronologis)
Perhatikan paragraf berikut.

            Dahulu sebelum cara imunisasi ditemukan selarna puluhan abad, puluhan ribu penduduk dunia mati akibat berbagai penyakit. Di Inggris saja sebelum ditemukan vaksin cacar, kurang lebih delapan puluh ribu orang mati karena penyakit itu. Penemuan vaksin sejak abad ke-18 sangat memperkecil
angka kematian tersebut. Pada tahun 1796 Jenner dari Inggris menemukan vaksin cacar. Lalu, menyusullah penemuan vaksin rabies yang dikembangkan
oleh Pasteur pada tahun 1885. 1iemodian menyusul pula pengembangan vaksin tit us pada tahun 1941. Selanjutnya, pada tahun 1950 ditemukanlah vaksin-vaksin untuk mencegah k,urang lebih tiga puluh macam penyakit yang menyerang binatang piaraan. Pada tahun 1955 di hadapan khalayak ramai yang berkumpul di Universitas Michigan diumumkanlah hasil pengem-bangan dan percobaan vaksin polio. Meskipun demikian, tak ada vaksin yang benar-benar telah sempurna, sehingga para ilmuwan masih ditantang terus, baik untuk menyempurnakan vaksin-vaksin itu maupun untuk mengembangkan cara-cara imunisasi.

Tulisan di atas dikembangkan secara kronologis, artinya berdasarkan urutan waktu. Perhatikan kata-kata yang digaris bawahi yang menunjukkan hubungan kronologis tersebut. Urutan kronologis di dalam tulisan secara eksplisit dinyatakan dengan kata-kata atau ungkapan-ungkapan seperti: dewasa ini, sekarang, bila, sebelum, sementara, sejak itu, selanjutnya, dalam pada itu, mula-mula, pertama, kedua, akhirnya, dan sebagainya.
Pengembangan tulisan dengan urutan kronologis biasanya dipergunakan dalam memaparkan sejarah, proses, asal-usul, dan riwayat hidup

2)      Urutan Ruang (Spasial)
Urutan ini dipergunakan untuk menyatakan tempat atau hubungan dengan ruang. Dalam pemakaiannya, urutan ini sering juga digabungkan dengan urutan waktu.
Untuk menyatakan urutan ruang itu antara lain kita dapat menggunakan ungkapan-ungkapan:
-  di sana, di sini, di situ, di .... pada,
-  di bawah, di atas, di tengah,
-  di utara, di selatan,
-  di depan, di belakang,
-  di kiri, di kanan,
-  berhadapan, bertolak belakang, berseberangan, dan seterusnya.

3)      Urutan Alur Penalaran
Berdasarkan alur penalarannya, suatu paragraf dapat dikembangkan dalam urutan umum-khusus dan khusus-umum. Urutan ini telah dibicarakan pada bagian terdahulu. Urutan ini menghasilkan paragraf-deduktif dan induktif.
Urutan umum-khusus banyak dipergunakan dalam karya ilmiah. Tulisan yang paragrat-paragrafnya dikembangkan dalam urutan ini secara menyeluruh lebih mudah dipahami isinya. Dengan mcmbaca kalimat-kalimat pertama pada paragraf-paragraf itu, pembaca dapat mcngetahui garis besar isi scluruh karangan. 

4)      Urutan Kepentingan
Suatu karangan dapat dikembangkan dengan urutan berdasarkan ke-pentingan gagasan yang dikemukakan. Dalam hal ini arah pembicaraan ialah dari yang paling penting sampai kepada yang paling tidak penting atau sebaliknya.
Perhatikan paragraf berikut.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun hipotesis. Yang paling penting ialah penyusunan kerangka pikir berdasarkan atas suatu teori yang dipergunakan sebagai landasan deduksi. Kerangka pikir inilah yang akan menentukan apa hipotesis yang diajukan mengenai hubungan variabel yang dimasalahkan. Hal berikutnya yang tidak boleb diremebkan ialah aspek bahasanya: suatu hipotesis harus dinyatakan dalarn kalimat pernyataan yang merupakan proposisi. Tak kurang pentingnya ialah persyaratan bahwa hipotesis harus dinyatakan sejelas-mungkin dan didukung oleh kalimat yang sesederhana mungkin.

3.      Isi Karangan
            Karangan mungkin menyajikan fakta (berupa benda, kejadian, gejala, sifat atau ciri sesuatu, dan sebagainya), pendapat/sikap dan tanggapan, imajinasi, dan sebagainya. Karya ilmiah membahas fakta mcskipun untuk pembahasan itu diperlukan teori atau pendapat. Dalam bagian ini akan dibahas hal-hal yang berhubungan dengan fakta, yaitu generalisasi dan spesifikasi, klasifikasi, perbandingan dan pertentangan, hubungan sebab akibat, analogi. Sebagai contoh yang akan dibahas adalah generalisasi dan spesifikasi.

1)      Generalisasi dan Spesifikasi
      Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Karena itu suatu generalisasi mencakup ciri-ciri esensial atau yang menonjol, bukan rincian. Di dalam pengembangan karangan, generalisasi perlu ditunjang atau dibuktikan dengan fakta-fakta, contoh-contoh, data statistik, dan sebagainya yang merupakan spesifikasi atau ciri khusus scbagai penjelasan lebih lanjut.

Contoh:
      Gempa di aceh 26 desember 2004 yang berkekuatan 9 pada skala rigter itu menimbulkan korban jiwa yang terus berjatuhan hingga 31 desember 2004 di srilanka 28.508 orang, india 10.736 orang, thailand 4.500 orang dan di aceh 79.940 dan cenderung bertambah. Selain itu, hingga 2 januari 2005, sekalipun belum ada angka pasti, korban menderita sakit berat dan cacat tubuh yang diakibatkan oleh gempa dan gelombang tsunami yang sangat dahsyat itu di aceh dapat diperkirakan cukup besar. Korban harta benda, termasuk rumah tinggal yang luluh lantah rata dengan tanah dan sebagian terbawa gelombang air laut  tersebut diperkirakan mencapai belasan triliyun rupiah. Korban gempa di aceh ini merupakan yang terbesar di dunia.

      Pernyataan yang merupakan generalisasi biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan: biasanya, pada umumnva, sebagian besar, semua, setiap, tidak pernah, selalu, secara kescluruhan,dan sebagainya.
      Selanjutnya dalam kalimat yang merupakan penunjang generalisasi biasa-nya digunakan ungkapan-ungkapan: misalnya, sebagai contoh, sebagai ilustrasi, untuk menjelaskan hal itu, perlu dijelaskan, sebagai bukti, buktinva, menurut data statistik, dan sebagainya.
      Perlu diingat selalu bahwa bukti-bukti atau rincian penunjang harus relevan dcngan generalisasi yang dikemukakan. Suatu paragraf yang mencantumkan penunjang yang tidak relevan dipandang tidak logis.
      Selanjutnya, generalisasi dapat mengenai berbagai pokok pembicaraan, seperti sejarah, biografi, profesi, sastra/seni, teknologi, bangsa, negara, dan sebagainya. Dalam paragraf generalisasi itu dapat dilctakkan pada bagian awal atau akhir.

4.      Fakta Sebagai Unsur Dasar Penalaran Ilmiah
            Sesuai dengan penjelasan di atas penalaran memerlukan fakta sebagai, unsur dasarnya. Karena itu, agar dapat menalar dengan tepat, perlu kita miliki pengetahuan tentang fakta yang berhubungan.
            Jumlah fakta tak terbatas; sifatnya pun beraneka ragam. Banyak di antara fakta-fakta itu yang saling berkaitan, baik secara fungsional maupun dalam hubungan sebab akibat. Hubungan itu kadang-kadang sangat erat atau dalam suatu rangkaian yang rumit sehingga sulit mengenalinya.
            Untuk memahami hubungan antara fakta-fakta yang sangat banyak itu, terlebih dahulu kita perlu mengenali fakta-fakta itu secara sendiri-sendiri. Ini berarti bahwa kita harus mengetahui ciri-cirinya dengan baik. Dengan mengenali ciri-ciri sejumlah fakta kita dapat melihat perbedaan-perbedaan serta persamaan-persamaan yang terdapat di antara fakta-fakta itu. Dengan demikian, mungkin juga dapat dikenali hubungan yang terdapat di antaranya. Pengenalan hubungan itu kerap kali sangat sulit, sehingga kadang-kadang harus dilakukan melalui penelitian.

Sumber: 
Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta:
            Universitas Gunadarma

Selasa, 07 Januari 2014

Ilmu Alamiah Dasar



Pengertian Ilmu Alamiah Dasar

Ilmu Alamiah Dasar jika dipenggal berasal dari tiga suku kata. Ilmu artinya bagian dari ilmu pengetahuan manusia.Alamiah artinya terjadi dengan sendirinya dan dasar artinya permulaan suatu bentuk.Istilah ini berasal dari Eropa Daratan (Belanda, Jerman, Inggris, dan Amerika). Yang mana istilah ini masuk ke indonesia pada zaman yang berbeda-beda. Ilmu alamiah dapat dilihat dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas ilmu mencakup semua pengetahuan, termasuk matematika dan filsafat. Sedangkan dalam arti sempit ilmu mencakup pengetahuan deskriptif saja, diluar itu adalah non ilmiah.
Ilmu Alamiah Dasar merupakan sebuah ilmu yang mengkaji tentang gejala alam semesta, termasuk yang terjadi di muka bumi ini. Ilmu Alamiah Dasar dapat juga di katakan sebagai konsep awal terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan semua turunannya, seperti Biologi, Fisika, dan Kimia. IAD (Ilmu Alamiah Dasar) bersifat relatif dan dapat berubah sesuai dengan kemajuan peradaban manusia. Menurut Abdulah Aly dan Eny Rahmah (2006:V) “ Ilmu Alamiah Dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan teknologi”. Sehingga terbentuklah sebuah konsep dan prinsip.
Ilmu Alamiah Dasar (IAD) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang essensial saja. Bagian-bagian dari Ilmu Alamiah Dasar meliputi penciptaan manusia yang telah diberikan akal untuk berfikir, lahirnya ilmu alamiah, keterbatasan ilmu alamiah, pembagian ilmu pengetahuan dsb.

Materi dan Energi
Materi
Materi didefinisikan sebagai sesuatu yang mempunyai masa yang menempati ruang:

1.      Wujud Materi
Dikenal tiga macam wujud materi, yaitu padat, cair, dan gas. Zat padat memiliki bentuk dan volume tetap, selama tidak ada pengaruh dari luar. Berbeda dengan zat cair, berubah-ubah mengikuti ruang yang ditempuhnya. Didalam gas air akan mengambil bentuk ruang gelas, didalam botol air akan mengambil bentuk ruang botol.

2.      Masa dan Berat
Masa suatu benda menyatakan jumlah materi yang ada pada benda tersebut, masa suatu benda tetap disegala tempat.

3.      Klafikasi Materi
Suatu bahan dapat dikatakan serba sama (homogen) atau serba aneka (heterogen) suatu benda yang seluruh bagiannya memiliki sifat-sifat yang sama disebut homogen. Sedangkan tanah dan campuran minyak dengan air merupakan campuran heterogen.

4.      Atom dan Molekul
a.       Penemuan elektron dan proton
Elektron merupakan partikel atom pertama yang ditemukan. Berawal dari penyelidikan tentang listrik melalui gas-gas pada tekanan rendah. Joseph John Thomson dan kawan-kawan telah melakukan percobaan mengenai hantaran listrik melalui berbagai gas dengan menggunakan suatu tabung tertutup. Elektron valensi adalah elektron pada kulit terluar atau elektron yang dapat digunakan untuk membenuk ikatan.
b.      Metode atom
            1). Metode atom Daiton
            2). Model atom Thomson
c.       Metode Atom Bohr
Menurut teori mekanika klasik tentang cahaya, elektron yang bergerak harus disertai kehilangan tenaga kinektik elektron.
           
Energi
Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan. Dalam kehidupan manusia selalu terjadi kegiatan dan untuk kegiatan otak serta otot diperlukan energi. Energi itu diperoleh melalui proses oksidasi (pembakaran) zat makanan yang masuk ke dalam tubuh berupa makanan. Kegiatan manusia lainnya dalam memproduksi barang, transportasi, dan lainnya juga memerlukan energi yang diperoleh dari bahan sumber energi atau sering disebut sumber daya alam (Nature Resources).
Sumber daya alam dibedakan alam dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:
1.      Sumber daya alam diperbaharui (renewable) hampir tidak dapat habis.
2.      Sumber daya alam yang tidak dapat dipebaharui (unrenewable) atau habis.

Macam-macam Energi
1.      Energi Mekanik
Energi mekanik dapat dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu : energi potensial dan energi kinetik. Jumlah kedua energi itu dinamakan energi mekanik. Setiap benda mempunyai berat, maka baik dalam keadaan diam atau bergerak setiap benda memiliki energi.
2.      Energi Panas
Energi panas juga sering disebut kalor, pemberian panas kepada suatu benda dapat menyebaban kenaikan suhu benda itu ataupun bahkan terkadang dapat menyebabkan perubahan bentuk, perubahan ukuran, dan perubahan volume benda  itu.
3.      Energi Magnetik
Energi magnetik dapat dipahami dengan mengamati gejala yang timbul ketika dua batang magnet yang kutub-kutubnya saling didekatkan satu dengan yang lain. Seperti diketahui bahwa setiap magnet mempunyai dua macam kutub yaitu kutub utara dan magnet kutub selatan.
Kedua kutub magnet mempunyai kemampuan untuk saling melakukan gerakan. Kemampuan itu adalah energi yang tersimpan di dalam magnet dan energi inilah yang disebut sebagai energi magnetik.
4.      Energi Listrik
Energi listrik ditimbulkan/dibangkitkan melalui bermacam-macam cara. Kegunaan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali yang dapat dirasakan, terutama dikehidupan kota-kota besar, bahkan sebagai penerangan yang sekarang sudah digunakan sampai jauh ke pelosok pedesaan.
5.      Energi Kimia
Energi kima adalah energi yang diperoleh melalui suatu proses kimia. Energi yang dimiliki manusia dapat diperoleh dari makanan yang dimakan melalui proses kimia.
Jika kedua macam atom-atom karbon dan atom oksigen tersebut dapat berreaksi, akan terbentuk molekul baru yaitu karbondioksida.
6.      Energi Bunyi
Bunyi dapat juga diartikan getaran sehingga energi bunyi berarti juga getaran. Getaran selaras mempunyai energi dua macam yaitu, energi potensial dan energi kinetik. Melalui pembahasan matematis dapat ditunjukkan bahwa jumlah kedua macam energi pada suatu getaran selaras adalah selalu tetap dan besarnya tergantung massa, simpanan dan waktu getar atau periode.
7.      Energi Nuklir
Energi nuklir merupakan hasil dari reaksi fisi yang terjadi pada inti atom. Reaksi ini yang banyak digunakan oleh manusia untuk menghasilkan energi nuklir adalah reaksi yang terjadi antara partikel dengan inti atom yang digolongkan dalam kelompok heavy atom seperti aktinida.
Berbeda dengan reaksi kimia biasa yang hanya mengubah komposisi molekul setiap unsurnya dan tidak mengubah struktur dasar unsur penyusun molekulnya. Pada reaksi inti atom atau reaksi fisi, terjadi perubahan struktur inti atom menjadi unsur atom yang sama sekali berubah.
8.      Energi Cahaya
Energi cahaya terutama cahaya matahari banyak diperlukan terutama oleh tumbuhan yang berhijau daun. Tumbuhan itu membutuhkan energi cahaya untuk mengadakan proses fotosintesis, dengan kemajuan teknologi, saat ini dapat juga digunakan energi dari sinar yang dikenal dengan nama sinar laser. Yang dimaksud sinar laser adalah sinar pada suatu gelombang yang sama dan amat kuat. Sinar laser banyak sekali digunakan dan meliputi banyak bidang.
9.      Energi Matahari
Energi matahari merupakan energi yang utama bagi kehidupan dibumi ini. Berbagai jenis energi, baik yang terbarukan mapun tak terbarukan merupakan bentuk turunan dari energi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Alam Semesta dan Tata Surya

Alam Semesta
Kata Universe biasanya didefinisikan mencakup keseluruhan. Namun, dengan menggunakan definisi alternatif, beberapa kosmolog berspekulasi bahwa Universe hanya merujuk pada alam dimana keberadaan kita berada. Hal ini terkait dengan pemaknaan alam semesta kita yang hanya merupakan satu dari banyak "semesta" yang secara kolektif disebut multiverse. Sebagai contoh, dalam banyak hipotesis dunia semesta baru yang melahirkan dengan setiap gagasan kutipan pengukuran kuantum, semesta ini biasanya dianggap benar-benar terputus dari kita sendiri dan tidak mungkin dapat diamati memalui indra kontektual manusia. Pengamatan bagian yang lebih tua dari alam semesta (yang jauh) menunjukkan bahwa alam semesta telah diatur oleh hukum fisika yang sama dan konstan di sebagian besar wilayah luas yang mengandung sejarah. Namun, dalam teori gelembung alam semesta, mungkin ada variasi tak terbatas semesta yang dibuat dalam berbagai cara, dan mungkin masing-masing memiliki konstanta fisik yang berbeda.

Tata Surya
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.

Biosfer dan Makhluk Hidup
Biosfer
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna

·        Kondisi geologi

Bumi kita ini menurut beberapa teori dahulu terdiri atas satu benua besar dan satu samudra, namun karena adanya gaya endogen yang sangat kuat maka benua yang besar itu menjadi terpisah. Pecahan benua ini yang sering disebut sebagai puzzle raksasa. Apabila diperhatikan peta dunia maka Benua Afrika dan Amerika Selatan dapat digabungkan menjadi satu sesuai dengan pola garis pantainya. Keanekaragaman flora dan fauna di permukaan bumi ini diperkirakan sesuai dengan perkembangan bumi dalam membentuk benua (kontinen) menurut Teori ”Apungan” dan ”Pergeseran Benua” yang disampaikan oleh Alfred Wegener (1880-1930).
  • Iklim
Suhu dan kelembapan udara berpengaruh terhadap proses perkembangan fisik flora dan fauna, sedangkan sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk fotosintesis dan metabolisme tubuh bagi beberapa jenis hewan. Angin sangat berperan dalam proses penyerbukan atau bahkan menerbangkan beberapa biji-bijian sehingga berpengaruh langsung terhadap persebaran flora. Kondisi iklim yang berbeda menyebabkan flora dan faunaberbeda pula. Di daerah tropis sangat kaya akan keanekaragamanflora dan fauna, karena pada daerah ini cukup mendapatkan sinar matahari dan hujan, keadaan ini berbeda dengan di daerah gurun. Daerah gurun beriklim kering dan panas, curah hujan sangat sedikit menyebabkan daerah ini sangat minim jenis flora dan faunanya. Flora dan fauna yang hidup di daerah gurun mempunyai daya adaptasi yang khusus agar mampu hidup di daerah tersebut.
  • Ketinggian Tempat
  • Faktor biotik
Pohon beringin merupakan salah satu tanaman yang disukai burung. Burung-burung tersebut memakan biji beringin yang telah matang, lalu burung tersebut tanpa sadar ternyata telah menyebarkan tanaman beringin melalui biji yang masuk ke dalam tubuh burung lalu keluar bersama kotorannya. Pencernaan burung ternyata tidak mampu memecah kulit keras biji-biji tertentu sehingga biji tersebut keluar bersama kotoran. Biji yang keluar bersama kotoran tersebut apabila berada di habitat yang cocok akan tumbuh menjadi tanaman baru.

Makhluk Hidup
Asal mula kehidupan

Manusia gemar mencari asal mula atau permulaan sesuatu. Bagi para ahli biologi asal mula kehidupanlah yang menjadi objeknya, sehingga pernyataan “apakah hidup” dan “dari manakah asalnya kehidupan” merupakan pernyataan yang selalu ada dari abad ke abad. (Burnie, D. 2000. 37)

Penemuan dan catatan tentang fosil tidak dapat memberi petunjuk tentang asal mula kehidupan, karena fosil-fosil tertua yang pernah ditemukan adalah organisme-organisme yang rumit. Jadi para ahli biologi terpaksa memilih lagi bermacam-macam petunjuk yang tidak langsung, kemudian berdasarkan anggapan-anggapan disusun pemikiran mengenai asal mula kehidupan. (Burnie, D. 2000. 42)
Ciri ciri makhluk hidup adalah bernapas, bergerak, makan, iritabilitas, tumbuh, berkembang biak.

Manusia dan Lingkungan
Pengertian manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan dan mati dan seterusnya. Serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik itu positif maupun negative.
Pengertian lingkungan
Lingkungan adalah suatu media di mana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya,dan  memiliki  karakter  serta fungsi  yang  khas  yang mana terkait secara timbal balikdengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya,   terutama   manusia   yang   memiliki   peranan   yang   lebih kompleks dan rill.
Korelasi Antara Manusia Dengan Lingkungan
Pengertian ekologi
Ekologi terdiri atas rumah tangga dan logos yang berarti firman atau ilmu. Jadi secara harfiah ekologi adalah ilmu kerumah tanggaan.ilmu ini mirip dengan ekonomi.
Kita mengenal beberapa definisi untuk ekologi,misalnya:
  • Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbal balik manusiadengan lingkungannya.
  • Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran dan kepadatan makhluk hidup.
  • Ekologi ialah Biologi Lingkungan.
Bertolak dari definisi: Ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya maka kita dapat mengambil sudut pandang ekologi untuk membahas kajian manusia dan lingkungan dengan sokong oleh segi kepentingan manusia, yaitu oleh manusia untuk manusia.
Lingkungan hidup manusia
Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan sosial-budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosisten yakni,suatu unit atu satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosisten terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi makhluk- makhluk hidup diantaranya:
  • Tanah.
  • Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer.
  • Air.
  • Cahaya .
  • Suhu atau temperature.
Sedangkan komponen biotic di antaranya adalah:
  • Produsen.
  • Konsumen.
  • Pengurai .
Selain itu di dalam lingkungan terdapat faktor-faktor Selain itu di dalam lingkungan terdapat faktor-faktori berikut ini:
  • Rantai makanan.
  • Habitat .
  • Populasi.
  • Komunikasi.
  • Biosfer .
Peranan dan Dampak Ilmu Alamiah dan Teknologi
Peranan
Ilmu alamiah adalah ilmu yang mempelajari tentang alam  semesta yang ada dalam muka bumi ini.
Terbentuknya Ilmu alamiah pasti nya memiliki tujuan dan manfaat tersendiri untuk kita pelajari,Dengan menggunakan teknologi yang semakin canggih. Untuk mendukung pembelajaran ilmu alamiah.teknologi sangat berperan penting dalam hal ini untuk mempermudah pembelajaran.
Ilmu alamiah juga memiliki hubungan yang erat dengan Teknologi dalam peranannya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat pada era globalisasi, telah menyebabkan ketergantungan terhadap fungsi dan peran pengetahuan semakin tinggi. teknologi yang telah mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia dan menimbulkan perubahan yang sangat mendasar dalam tatanan hubungan antar bangsa ini yang lebih banyak dikendalikan oleh negara-negara maju, serta hubungan kerja sama yang terus meningkat terasa kurang seimbang. 
Dampak
Pada satu sisi, perkembangan dunia iptek yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Tidak diragukan lagi kemajuan IPTEK telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Namun, pada sisi lain, pesatnya kemajuan iptek ternyata juga cukup banyak membawa pengaruh negatif. Semakin kuatnya gejala "dehumanisasi", tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini, merupakan salah satu oleh-oleh yang dibawa kemajuan iptek tersebut. Bahkan, sampai tataran tertentu, dampak negatif dari peradaban yang tinggi itu dapat melahirkan kecenderungan pengingkaran manusia sebagai homo-religousus atau makhluk teomorfis. Tak hanya itu iptek juga bisa mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Perbudakan dan penjajahan di North America, Asia dan Afrika hanya memungkinkan melalui dukungan iptek. Perkembangan iptek di Eropa Barat membuahkan revolusi industri yang menindas kelas pekerja dan yang melahirkan komunisme. Produksi weapons of mass destruction, baik kimia, biologi ataupun nuklir tentu saja tidak bisa dipisahkan dari iptek; belum lagi menyebut kerusakan ekosistem alam akibat dari kemajuan iptek.Berikut adalah manfaat dan dampak negatif dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi :
Bidang Pendidikan
Dampak Positif
1. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
2. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
3. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka.
Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
Dampak Negatif
1. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
2. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tinggi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.

Daftar Pustaka:
http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan